Infodjogja.com – Setelah demiliterisasi pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono IV, satuan prajurit Wirabraja dipindahkan ke kawasan di sisi barat keraton. Kawasan ini dikenal sebagai Wirabrajan, yang berasal dari nama Wirabraja itu sendiri. Secara administratif, Wirabrajan merupakan kecamatan dengan luas wilayah mencapai 1,76 km2, terletak di Kota Yogyakarta.
Transformasi Wirabrajan: Dari Markas Militer ke Permukiman Umum
Wirabrajan terdiri dari 34 RW dan 165 RT dengan total penduduk mencapai 27.990 jiwa, terdiri dari 13.642 laki-laki dan 14.348 perempuan. Dahulu, banyak anggota satuan prajurit Wirabraja yang tinggal di kawasan ini. Namun, saat ini kondisinya telah berubah drastis karena telah dihuni oleh masyarakat umum tanpa harus memiliki latar belakang sebagai bagian dari satuan Wirabraja.
Perubahan Demografi dan Sosial Wirabrajan
Dengan perubahan tersebut, Wirabrajan kini mengalami transformasi yang signifikan dalam hal demografi dan sosial. Dulu merupakan markas militer, kini menjadi permukiman yang dihuni oleh masyarakat umum dari berbagai latar belakang. Hal ini menggambarkan pergeseran signifikan dalam sejarah dan identitas kawasan tersebut.
Pengaruh Perubahan Terhadap Kehidupan Masyarakat
Perubahan ini juga membawa dampak besar terhadap kehidupan sehari-hari masyarakat. Dulu, keberadaan prajurit Wirabraja mungkin mempengaruhi dinamika sosial dan budaya kawasan. Namun, dengan kehadiran masyarakat umum, dinamika tersebut berubah secara signifikan.
Kesimpulan
Wirabrajan adalah contoh nyata bagaimana perubahan sejarah dan kebijakan pemerintah dapat mengubah wajah suatu kawasan secara drastis. Dari markas militer yang tertutup, kini menjadi permukiman yang terbuka bagi semua orang. Transformasi ini memperkaya sejarah dan identitas Kota Yogyakarta, menciptakan lanskap sosial yang beragam dan dinamis.
Source : Facebook.com