Apakah Anda pernah memperhatikan kode-kode yang tertera di meteran listrik PLN? Meskipun tampak seperti deretan angka acak, ternyata setiap kode memiliki arti dan fungsi yang berbeda-beda. Dalam artikel ini, kami akan membahas sepuluh kode rahasia yang perlu Anda ketahui.
- Kode Identifikasi Pelanggan
Kode ini terdiri dari sepuluh digit angka dan huruf yang digunakan untuk mengidentifikasi pelanggan PLN. Kode ini biasanya terletak di bagian atas meteran.
- Kode Tarif Listrik
Kode tarif listrik terdiri dari tiga digit angka dan menunjukkan jenis tarif yang diterapkan pada pelanggan. Tarif listrik terdiri dari beberapa jenis, seperti tarif subsidi, tarif non-subsidi, dan tarif industri.
- Kode Tahun Pembuatan
Kode ini menunjukkan tahun pembuatan meteran listrik. Biasanya, kode ini terdiri dari empat digit angka.
- Kode Bulan Pembuatan
Kode bulan pembuatan menunjukkan bulan ketika meteran listrik dibuat. Kode ini terdiri dari dua digit angka.
- Kode Golongan Daya
Kode ini menunjukkan golongan daya yang dibutuhkan oleh pelanggan. Kode ini biasanya terdiri dari dua digit angka.
- Kode Fase
Kode fase menunjukkan jumlah fase yang dibutuhkan oleh pelanggan. Kode ini biasanya terdiri dari satu digit angka.
- Kode Stand Meteran
Kode ini menunjukkan jumlah kWh yang sudah digunakan oleh pelanggan. Kode ini bisa terdiri dari lima atau enam digit angka.
- Kode Identifikasi Wilayah
Kode ini menunjukkan wilayah atau daerah tempat pelanggan berada. Kode ini terdiri dari tiga digit angka.
- Kode Produksi
Kode produksi menunjukkan pabrik atau tempat pembuatan meteran listrik. Biasanya, kode ini terdiri dari dua digit angka.
- Kode Seri
Kode seri menunjukkan seri atau tipe meteran listrik. Biasanya, kode ini terdiri dari beberapa digit angka.
Itulah sepuluh kode rahasia yang perlu Anda ketahui tentang meteran listrik PLN. Dengan mengetahui arti dan fungsi setiap kode, Anda dapat lebih memahami tentang penggunaan listrik di rumah Anda. Pastikan untuk merawat dan menggunakan meteran listrik dengan baik untuk menghindari kerusakan atau kesalahan penggunaan.
Kode Meteran Listrik Merk ITRON
– 00 enter = Restart meter (Jika ada gagal atau periksa).
– 03 enter = Total KWH listrik yang telah lalu.
– 07 enter = Batas KWH.
– 09 enter = Daya yang digunakan.
– 41 enter = Voltase listrik.
– 44 enter = Jumlah Ampere yang sedang dipakai.
– 47 enter = Daya yang sedang dipakai.
– 54 enter = Kode token terakhir.
– 59 enter = Jumlah KWH pengisian terakhir.
– 69 enter = Counter jumlah berapa kali mati.
– 75 enter = Cek ID meter PLN Prabayar.
– 79 enter = Cek batas minimal alarm.
– 456xx enter = Mengubah batas minimal alarm , contohnya 45605 untuk 5 KWH.
– 78 enter = Cek delay alarm dalam menit.
– 123xx enter = Mengubah delay alarm, contohnya 12310 untuk 10 menit.
– 90 enter = Mematikan lampu LED.
Kode Meteran Listrik Merk HEXING
– 800 Accept = Restart Meter (Jika ada cancel)
– 801 Accept = Cek Sisa KWH
– 804 Accept = Cek ID Meter PLN Prabayar
– 807 Accept = Voltase listrik
– 808 Accept = Ampere yang sedang dipakai
– 809 Accept = Counter jumlah berapa kali mati
– 812 Accept = Mematikan alarm batas KWH
– 814 Accept = Daya yang sedang dipakai
– 815 Accept = Tanggal pengisian terakhir
– 817 Accept = Jumlah KWH pengisian terakhir
– 851 Accept = Total KWH listrik yang telah lalu
– 852 Accept = Kode token terakhir
Kode Rahasia Meteran Listrik Merk CONLOG
– #1# = Daya rata-rata yang digunakan
– #2# = Jumlah KWH pemakaian terakhir
– #6# = Jumlah KWH yang dimasukkan terakhir
– #11# = Cek token terakhir
Kode Meteran Listrik Prabayar Merk GLOMET
– 37 enter = Cek sisa KWH
– 38 enter = Total KWH listrik yang telah lalu
– 41 enter = Voltase listrik
– 47 enter = Daya yang sedang dipakai
– 54 enter = Kode token terakhir
– 59 enter = Jumlah KWH pengisian terakhir
– 75 enter = Cek ID Meter PLN Prabayar
– 79 enter = Cek batas minimal alarm
Kode Meteran Listrik Digital Merk STAR
– 07 enter = Cek sisa KWH
– 12 enter = Cek batas minimal alarm
– 37 enter = Cek delay alarm dalam menit
– 65 enter = Cek ID Meter Listrik Prabayar
– 76 enter = Jumlah KWH Pengisian Terakhir